Tuesday, August 22, 2017

CHARACTER BUILDING (PENJAGA PALANG PINTU KERETA API (MANUAL))





II. 1.    PENGERTIAN
           
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Palang jalan kereta api (Palang Pintu Lintasan Kereta Api) adalah penutup (jalan raya) yg dilintasi kereta api. Sedangkan Penjaga Palang Jalan Kerta Api adalah Orang yang bertugas untuk mengatur (membuka dan menutup) Jalur jalan raya yang dilintasi kereta api.
            Sedangkan menurut UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA Nomor 23 Tahun  2007 Tentang Perkeretaapian Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 point 1,2,3 dan point 11 yaitu

1.      Perkeretaapian adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas prasarana, sarana, dan sumber daya manusia, serta norma, kriteria, persyaratan, dan prosedur untuk  penyelenggaraan transportasi kereta api.
2.      Kereta api adalah sarana perkeretaapian dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan sarana perkeretaapian lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak di jalan rel yang terkait dengan perjalanan kereta api.
3.      Prasarana perkeretaapian adalah jalur kereta api, stasiun kereta api, dan fasilitas operasi kereta api agar kereta api dapat dioperasikan.
4.      Fasilitas penunjang kereta api adalah segala sesuatu yang melengkapi penyelenggaraan angkutan kereta api  yang dapat memberikan kemudahan, kenyamanan, dan keselamatan bagi pengguna jasa kereta api (point 11)

II. 2. PERAN PENJAGA PALANG REL KERETA API

Menjadi penjaga pintu palang rel kereta api, mungkin tidak ada dalam benak kita. Mungkin kita akan berpikir jika profesi tersebut bukan termasuk profesi yang luar biasa, Pemikiran tersebut sempat kami pikirkan juga, namun semua sirna ketika kami melakukan observasi dan Tanya jawab langsung kepada nara sumber di daerah Kampung Bulak, Klender, Jakarta Timur.
Tujuan penjaga palang pintu rel kereta api adalah membantu mengatur lalu lintas pada perlintasan rel kereta api dan memudahkan para pelintas yang melewati perlintasan rel kereta api, karena pelintas tahu bahwa ada kereta yang akan melintas atau tidak.dengan begitu dapat mengurangi frekuensi kecelakaan pada perlintasan kereta.

II. 3.    SEJARAH KERETA API, REL KERETA API DAN PRASARANA 

3.1.      Asal Usul Kerta Api dan Prasarana
Kereta api ditemukan oleh seorang ilmuwan Inggris yang bernama Murdocks. Pada mulanya kereta api dikenal sebagai kereta kuda yang hanya terdiri dari satu rangkaian kereta. Kemudian dibuatlah kereta kuda yang menarik lebih dari satu rangkaian serta berjalan di jalur tertentu yang terbuat dari besi dan dinamakan dengan trem. Kereta ini digunakan khususnya di daerah-daerah pertambangan.

 Awal mula terciptanya jalan rel bisa dikatakan bermula di Inggris pada tahun 1630, yaitu dengan adanya pengangkutan batu bara. Hasil penambangan batu bara semula diangkut dengan kereta yang ditarik kuda. Pada tahun 1804, Richard Trevithick membuat mesin lokomotif yang dirangkaikan dengan kereta. Kemudian George Stephenson menyempurnakan lokomotif tersebut untuk mendapatkan lokomotif uap yang lebih efektif, berdaya besar, dan mampu menarik kereta lebih banyak. Akhirnya di tahun 1815, lokomotif uap temuan George Stephenson berjalan diatas jalur anta r rel selebar 1,42m. Kemudian dia menambahkan 1,3 cm pada lebar jalur. Lebar inilah yang menjadi ukuran rel standar saat ini.
Di tahun 1888, Frank J. Sprague menyelesaikan jalur kereta api listrik yang pertama dengan panjang 19 km di Richmond, Virginia. Tetapi, lokomotif listriknya sendiri baru diperkenalkan pada tahun 1895. Kemudian Rudolf Diesel memunculkan kereta api bermesin diesel yang lebih bertenaga dan lebih efisien dibandingkan dengan lokomotif uap. Pada 1925 kereta bermesin diesel yang pertama berjalan.
Pada awal abad ke 19 kereta di atas rel mulai ditarik oleh kendaraan yang dijalankan dengan mesin (lokomotif) uap. Perkembangan sarana dan prasarana kereta api terus berjalan dari tahun ke tahun, misalnya kereta api super cepat, kereta api monorail (dengan satu rel), kereta api levitasi magnetik (maglev), kereta api pengangkut berat. Begitu pula perkembangan dalam teknologi penggeraknya, misalnya lokomotif diesel, diesel-listrik dan penggerak listrik. Teknologi persinyalan juga berkembang sehingga tidak hanya digunakan sinyal mekanis tetapi juga sinyal elektris.

3.2.      Awal Mula Kereta Api dan Prasarananya serta Perkembangannya di Indonesia

Di Indonesia untuk masa-masa sekarang ini, kereta api menjadi sarana angkutan yang cukup murah. Tapi siapa sangka jika alat transportasi ini pada masanya merupakan simbol kehidupan modern yang dinikmati kalangan elit bangsawan pada akhir abad ke-19.
Kereta api mulai dikenal di wilayah Jawa pada tahun 1863. Pada awal kiprahnya di hindia Belanda kereta api menjadi sarana angkutan untuk mendukung percepatan arus perdagangan hasil industri perkebunan. Tujuan pengangkutan ini adalah untuk kepentingan ekspor sejak era berlakunya tanam paksa. Kereta api pada masa itu dianggap sebagai sebuah jawaban kebutuhan transportasi yang memadai. Karena sarana transportasi darat yang ada, yaitu Jalan Raya Pos (Groote-Postweg) tidak cukup. Jalan yang dibangun pada masa gubernur jenderal Daendels (1808-1811) itu dirasa kurang memadai lagi untuk mendukung kegiatan arus perdagangan.
Jalur kereta api yang pertama dibangun adalah rute Semarang menuju Yogyakarta. Berikutnya dibangun rute kedua yang menghubungkan Batavia (Jakarta) dengan Buitenzorg (Bogor). Rute kedua ini dimulai pembangunannya pada tahun 1871. Pembangunannya dilakukan oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) atau Netherlands East Indies Railway Company.. Sebuah perusahaan jawatan kereta api Hindia Belanda. Setelah dibangun selama dua tahun, jalur ini akhirnya dibuka pada tanggal 31 Januari 1873. Jalur Batavia-Buitenzorg ini sangat menguntungkan tetapi disisi lain jalur ini terisolasi dengan jalur NIS lainnya. Yaitu jalur yang menghubungkan dengan Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Tahun 1875 pemerintah Hindia Belanda mulai terlibat dalam pembangunan jalan kereta api ini. Alasan kepentingan stategis menjadi dasar pemerintah melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan NIS. Kemudian pemerintah membentuk perusahaan kereta Staatsspoor- en Tramwegen in Nederlandsch-Indische. Perusahaan ini kemudian pada tahun 1913 membeli jalur Jakarta-Bogor dari NIS.
Selanjutnya kontruksi pembangunan rel kereta dari Bogor kembali diteruskan. Tahun 1881, bersamaan dengan difungsikannya Stasiun Bogor yang dibangun setahun sebelumnya. Jalur kereta di Bogor diteruskan kearah Cicurug. Kemudian berlanjut hingga mencapai Cilacap Jawa Tengah pada tahun 1888.
Perubahan dunia kereta api kembali terjadi di Bogor. Era baru yang mewarnai kereta api di Bogor itu terjadi pada tahun 1925. Yaitu dengan dibangunnya kereta jalur listrik yang menghubungkan antara Jakarta dengan Bogor. Jalur kereta listrik ini memiliki kapasitas 1500 Volts DC. Pengadaan kereta jalur listrik ini bertepatan dengan ulang tahun SS (Staats spoorwegen) yang ke lima belas.




II.3.     Biografi Penjaga rel kereta palang pintu manual
          
Bapak Limin, lahir di Sukabumi, jawa barat Saat ini dia berusia 57 tahun, pendidikan terakhirnya SD (Sekolah Dasar). Dan ibu Een saat ini berusia 45 tahun,  Pekerjaan saat ini adalah sebagai penjaga rel kereta palang pintu manual. Limin dan Een adalah pasangan suami istri bertempat tinggal disebuah kontrakan kecil di daerah kampung bulak, klender jakarta timur . Limin dan Een mempunyai empat orang anak satu laki-laki dan tiga perempuan,  dan mereka sudah berkeluarga .
           
            Pada awalnya sebelum menikah Limin bekerja sebagai petani di kampung halamannya yaitu di sukabumi, karena ingin memperoleh penghasilan dan pengalaman yang lebih dan mencari pengalaman dikota lain, pada tahun 1982  Limin  merantau ke Jakarta. Pada awal Limin datang ke Jakarta, ia bekerja sebagai kuli bangunan. menjadi kuli bangunan baginya merupakan pekerjaan yang menguras tenaga walaupun gajinya cukup lumayan pada saat itu, dan ibu een menjadi ibu rumah tangga atau pembantu karena mereka sudah berumur mereka memutuskan untuk
berganti profesi sebagai penjaga rel kereta palang pintu manual di kampung bulak, di tempat dia bekerja saat ini.

            Alasan beliau bekerja sebagai penjaga rel kereta palang pintu manual yaitu ingin menjadi orang yang berguna untuk masyarakat banyak dan sampai saat ini beliau sudah 16 tahun menjadi penjaga palang pintu rel manual.

            Kenapa Bp.Limin tidak mencari pekerjaan lain? Bp. Limin terus menjadi penjaga rel kereta palang pintu manual karena ingin menjadi orang yang berguna untuk masyarakat dan pada saat ini mencari pekerjaan itu sangat sulit. Alasannya karena pendidikannya rendah dan kurang pengalaman yang dimiliki Limin Namun ia masih bersyukur walaupun hidup pas-pasan tapi masih bisa menyekolahkan anak-anaknya, dan ia pun berharap kehidupan anaknya nanti tidak seperti dirinya.

            Limin mulai beraktifitas mulai dari pagi hingga sore kadang-kadang bisa malam,itu juga tergantung pembagian jadwal tugasnya dalam 1 (satu) shift nya ada 2 orang, Bp. Limin berangkat dari rumah jam 10:00 s/d  17:00. Limin sukarela dalam melakukan pekerjaanya. Penghasilan perharinya hanya mengandalkan dari pemberian orang-orang yang melintas saja jika banyak yang memberi bp Limin mendapat kan kurang lebih Rp.50.000/hari, jika yang memberinya sedikit Limin mendapat kan Rp.20.000/hari).
          
II.5.     Pro dan Kontra
Keberadaan jalur  kereta api tanpa pintu tentunya sangat membahayakan pengguna jalan, terutama pada saat malam hari. Dengan keberadaan relawan yang ikhlas menjadikan dirinya menjadi seorang relawan penjaga pintu kereta api tentunya sangat disetujui oleh banyak pihak, terutama bagi pengguna jalan tersebut.

Dengan adanya relawan tersebut justru membantu pengguna jalan tersebut dalam melintasi jalur kereta dan juga dapat mengurangi tingkat kecelakaan. Karena apabila jalur kereta tersebut tanpa penjaga secara otomatis  potensi kecelakanpun makin tinggi.

III.2. Saran

          Saran kami selaku penulis yaitu, mari kita sama semua melihat , membantu, dan peduli akan kesejahteraan para penjaga palang pintu kereta api manual ini. Karena dengan adanya orang-orang ini kita semua sebagai pengguna jalan bisa aman, nyaman, dan selamat melewati perlintasan kereta api.
Bagi pemerintah khususnya PT.KAI  kami harapkan kepeduliannya terhadap para penjaga palang pintu manual, seperti salah seorang dari masyarakat yang kami wawancarai ini. Walaupun tanggung jawabnya sangat besar dan perkerjaan yang cukup berat karena harus menjaga keselamatan para penguna jalan. namun beliau tetap berusaha mencari nafkah buat anak dan istri dengan jasa penjaga palang pintu kereta api.

            Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan mohon maaf bila ada kekurangan dalam penyusunan makalah ini.          

No comments:

Post a Comment