II. 1. PENGERTIAN
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Palang jalan kereta api (Palang
Pintu Lintasan Kereta Api) adalah penutup (jalan raya) yg dilintasi kereta api.
Sedangkan Penjaga Palang Jalan Kerta Api adalah Orang yang bertugas untuk
mengatur (membuka dan menutup) Jalur jalan raya yang dilintasi kereta api.
Sedangkan menurut UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA Nomor 23 Tahun 2007
Tentang Perkeretaapian Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 point 1,2,3 dan point 11
yaitu
1.
Perkeretaapian adalah
satu kesatuan sistem yang terdiri atas prasarana, sarana, dan sumber daya
manusia, serta norma, kriteria, persyaratan, dan prosedur untuk
penyelenggaraan transportasi kereta api.
2.
Kereta api adalah
sarana perkeretaapian dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun
dirangkaikan dengan sarana perkeretaapian lainnya, yang akan ataupun sedang
bergerak di jalan rel yang terkait dengan perjalanan kereta api.
3.
Prasarana
perkeretaapian adalah jalur kereta api, stasiun kereta api, dan fasilitas
operasi kereta api agar kereta api dapat dioperasikan.
4.
Fasilitas penunjang kereta
api adalah segala sesuatu yang melengkapi penyelenggaraan angkutan kereta
api yang dapat memberikan kemudahan, kenyamanan, dan keselamatan bagi
pengguna jasa kereta api (point 11)
II. 2. PERAN
PENJAGA PALANG REL KERETA API
Menjadi
penjaga pintu palang rel kereta api, mungkin tidak ada dalam benak kita.
Mungkin kita akan berpikir jika profesi tersebut bukan termasuk profesi yang
luar biasa, Pemikiran tersebut sempat kami pikirkan juga, namun semua sirna
ketika kami melakukan observasi dan Tanya jawab langsung kepada nara sumber di
daerah Kampung Bulak, Klender, Jakarta Timur.
Tujuan
penjaga palang pintu rel kereta api adalah membantu mengatur lalu lintas pada
perlintasan rel kereta api dan memudahkan para pelintas yang melewati
perlintasan rel kereta api, karena pelintas tahu bahwa ada kereta yang akan
melintas atau tidak.dengan begitu dapat mengurangi frekuensi kecelakaan pada
perlintasan kereta.
II. 3. SEJARAH KERETA API, REL KERETA API DAN
PRASARANA
3.1. Asal Usul Kerta Api dan Prasarana
Kereta
api ditemukan oleh seorang ilmuwan Inggris yang bernama Murdocks. Pada mulanya
kereta api dikenal sebagai kereta kuda yang hanya terdiri dari satu rangkaian
kereta. Kemudian dibuatlah kereta kuda yang menarik lebih dari satu rangkaian
serta berjalan di jalur tertentu yang terbuat dari besi dan dinamakan dengan
trem. Kereta ini digunakan khususnya di daerah-daerah pertambangan.
Awal
mula terciptanya jalan rel bisa dikatakan bermula di Inggris pada tahun 1630,
yaitu dengan adanya pengangkutan batu bara. Hasil penambangan batu bara semula
diangkut dengan kereta yang ditarik kuda. Pada tahun 1804, Richard Trevithick
membuat mesin lokomotif yang dirangkaikan dengan kereta. Kemudian George
Stephenson menyempurnakan lokomotif tersebut untuk mendapatkan lokomotif uap
yang lebih efektif, berdaya besar, dan mampu menarik kereta lebih banyak.
Akhirnya di tahun 1815, lokomotif uap temuan George Stephenson berjalan diatas
jalur anta r rel selebar 1,42m. Kemudian dia menambahkan 1,3 cm pada lebar
jalur. Lebar inilah yang menjadi ukuran rel standar saat ini.
Di
tahun 1888, Frank J. Sprague menyelesaikan jalur kereta api listrik yang
pertama dengan panjang 19 km di Richmond, Virginia. Tetapi, lokomotif
listriknya sendiri baru diperkenalkan pada tahun 1895. Kemudian Rudolf Diesel
memunculkan kereta api bermesin diesel yang lebih bertenaga dan lebih efisien
dibandingkan dengan lokomotif uap. Pada 1925 kereta bermesin diesel yang
pertama berjalan.
Pada
awal abad ke 19 kereta di atas rel mulai ditarik oleh kendaraan yang dijalankan
dengan mesin (lokomotif) uap. Perkembangan sarana dan prasarana kereta api
terus berjalan dari tahun ke tahun, misalnya kereta api super cepat, kereta api
monorail (dengan satu rel), kereta api levitasi magnetik (maglev), kereta api
pengangkut berat. Begitu pula perkembangan dalam teknologi penggeraknya,
misalnya lokomotif diesel, diesel-listrik dan penggerak listrik. Teknologi
persinyalan juga berkembang sehingga tidak hanya digunakan sinyal mekanis
tetapi juga sinyal elektris.
3.2. Awal Mula Kereta Api dan Prasarananya serta
Perkembangannya di Indonesia
Di
Indonesia untuk masa-masa sekarang ini, kereta api menjadi sarana angkutan yang
cukup murah. Tapi siapa sangka jika alat transportasi ini pada masanya
merupakan simbol kehidupan modern yang dinikmati kalangan elit bangsawan pada
akhir abad ke-19.
Kereta
api mulai dikenal di wilayah Jawa pada tahun 1863. Pada awal kiprahnya di
hindia Belanda kereta api menjadi sarana angkutan untuk mendukung percepatan
arus perdagangan hasil industri perkebunan. Tujuan pengangkutan ini adalah
untuk kepentingan ekspor sejak era berlakunya tanam paksa. Kereta api pada masa
itu dianggap sebagai sebuah jawaban kebutuhan transportasi yang memadai. Karena
sarana transportasi darat yang ada, yaitu Jalan Raya Pos (Groote-Postweg) tidak
cukup. Jalan yang dibangun pada masa gubernur jenderal Daendels (1808-1811) itu
dirasa kurang memadai lagi untuk mendukung kegiatan arus perdagangan.
Jalur
kereta api yang pertama dibangun adalah rute Semarang menuju Yogyakarta.
Berikutnya dibangun rute kedua yang menghubungkan Batavia (Jakarta) dengan
Buitenzorg (Bogor). Rute kedua ini dimulai pembangunannya pada tahun 1871.
Pembangunannya dilakukan oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS)
atau Netherlands East Indies Railway Company.. Sebuah perusahaan jawatan kereta
api Hindia Belanda. Setelah dibangun selama dua tahun, jalur ini akhirnya
dibuka pada tanggal 31 Januari 1873. Jalur Batavia-Buitenzorg ini sangat
menguntungkan tetapi disisi lain jalur ini terisolasi dengan jalur NIS lainnya.
Yaitu jalur yang menghubungkan dengan Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Tahun 1875 pemerintah
Hindia Belanda mulai terlibat dalam pembangunan jalan kereta api ini. Alasan
kepentingan stategis menjadi dasar pemerintah melakukan hal yang sama dengan
yang dilakukan NIS. Kemudian pemerintah membentuk perusahaan kereta
Staatsspoor- en Tramwegen in Nederlandsch-Indische. Perusahaan ini kemudian
pada tahun 1913 membeli jalur Jakarta-Bogor dari NIS.
Selanjutnya
kontruksi pembangunan rel kereta dari Bogor kembali diteruskan. Tahun 1881,
bersamaan dengan difungsikannya Stasiun Bogor yang dibangun setahun sebelumnya.
Jalur kereta di Bogor diteruskan kearah Cicurug. Kemudian berlanjut hingga
mencapai Cilacap Jawa Tengah pada tahun 1888.
Perubahan
dunia kereta api kembali terjadi di Bogor. Era baru yang mewarnai kereta api di
Bogor itu terjadi pada tahun 1925. Yaitu dengan dibangunnya kereta jalur
listrik yang menghubungkan antara Jakarta dengan Bogor. Jalur kereta listrik
ini memiliki kapasitas 1500 Volts DC. Pengadaan kereta jalur listrik ini
bertepatan dengan ulang tahun SS (Staats spoorwegen) yang ke lima belas.
II.3. Biografi Penjaga rel kereta palang pintu
manual
Bapak
Limin, lahir di Sukabumi, jawa barat Saat ini dia berusia 57 tahun, pendidikan
terakhirnya SD (Sekolah Dasar). Dan ibu Een saat ini berusia 45 tahun, Pekerjaan saat ini adalah sebagai penjaga rel
kereta palang pintu manual. Limin dan Een adalah pasangan suami istri bertempat
tinggal disebuah kontrakan kecil di daerah kampung bulak, klender jakarta timur
. Limin dan Een mempunyai empat orang anak satu laki-laki dan tiga perempuan,
dan mereka sudah berkeluarga .
Pada awalnya sebelum menikah Limin bekerja sebagai petani di kampung halamannya
yaitu di sukabumi, karena ingin memperoleh penghasilan dan pengalaman yang
lebih dan mencari pengalaman dikota lain, pada tahun 1982 Limin merantau ke Jakarta. Pada awal Limin datang ke
Jakarta, ia bekerja sebagai kuli bangunan. menjadi kuli bangunan baginya
merupakan pekerjaan yang menguras tenaga walaupun gajinya cukup lumayan pada
saat itu, dan ibu een menjadi ibu rumah tangga atau pembantu karena mereka
sudah berumur mereka memutuskan untuk
berganti profesi
sebagai penjaga rel kereta palang pintu manual di kampung bulak, di tempat dia
bekerja saat ini.
Alasan beliau bekerja sebagai penjaga rel kereta palang pintu manual yaitu
ingin menjadi orang yang berguna untuk masyarakat banyak dan sampai saat ini
beliau sudah 16 tahun menjadi penjaga palang pintu rel manual.
Kenapa Bp.Limin tidak mencari pekerjaan lain? Bp. Limin terus menjadi penjaga
rel kereta palang pintu manual karena ingin menjadi orang yang berguna untuk masyarakat
dan pada saat ini mencari pekerjaan itu sangat sulit. Alasannya karena
pendidikannya rendah dan kurang pengalaman yang dimiliki Limin Namun ia masih
bersyukur walaupun hidup pas-pasan tapi masih bisa menyekolahkan anak-anaknya,
dan ia pun berharap kehidupan anaknya nanti tidak seperti dirinya.
Limin mulai beraktifitas mulai dari pagi hingga sore kadang-kadang bisa
malam,itu juga tergantung pembagian jadwal tugasnya dalam 1 (satu) shift nya
ada 2 orang, Bp. Limin berangkat dari rumah jam 10:00 s/d 17:00. Limin
sukarela dalam melakukan pekerjaanya. Penghasilan perharinya hanya mengandalkan
dari pemberian orang-orang yang melintas saja jika banyak yang memberi bp Limin
mendapat kan kurang lebih Rp.50.000/hari, jika yang memberinya sedikit Limin
mendapat kan Rp.20.000/hari).
II.5. Pro dan Kontra
Keberadaan
jalur kereta api tanpa pintu tentunya sangat membahayakan pengguna jalan,
terutama pada saat malam hari. Dengan keberadaan relawan yang ikhlas menjadikan
dirinya menjadi seorang relawan penjaga pintu kereta api tentunya sangat
disetujui oleh banyak pihak, terutama bagi pengguna jalan tersebut.
Dengan
adanya relawan tersebut justru membantu pengguna jalan tersebut dalam melintasi
jalur kereta dan juga dapat mengurangi tingkat kecelakaan. Karena apabila jalur
kereta tersebut tanpa penjaga secara otomatis potensi kecelakanpun makin
tinggi.
III.2. Saran
Saran kami selaku penulis yaitu, mari kita sama semua melihat , membantu, dan
peduli akan kesejahteraan para penjaga palang
pintu kereta api manual ini. Karena dengan adanya orang-orang ini kita semua
sebagai pengguna jalan bisa aman, nyaman, dan selamat melewati perlintasan kereta api.
Bagi
pemerintah khususnya PT.KAI kami harapkan kepeduliannya terhadap para
penjaga palang pintu manual, seperti salah
seorang dari masyarakat yang kami wawancarai ini. Walaupun tanggung jawabnya sangat
besar dan perkerjaan yang cukup berat karena harus menjaga keselamatan para
penguna jalan. namun beliau tetap berusaha
mencari nafkah buat anak dan istri dengan jasa penjaga palang pintu kereta
api.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan mohon maaf bila ada
kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
No comments:
Post a Comment